PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, terus mencatat penurunan tajam laba bersih yang kini hanya menyentuh Rp981 miliar pada 2024 turun drastis 91% dari puncaknya di 2019 sebesar Rp10,8 triliun.Minggu(11/05/2025)
Kinerja keuangan yang terus menurun ini membuat nilai kekayaan sang Presiden Direktur, Susilo Wonowidjojo, ikut tergerus.
Sejak 2018, kekayaannya merosot hingga 68,5%, setara dengan kehilangan lebih dari Rp105 triliun.
Penurunan ini mencerminkan makin sulitnya industri rokok nasional bertahan dalam tekanan biaya cukai yang tinggi.
Salah satu penyebab utama melemahnya penjualan Gudang Garam adalah maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran.
Pemerintah yang terus menaikkan cukai rokok legal tanpa diimbangi dengan pengawasan ketat membuat masyarakat beralih ke rokok ilegal yang lebih murah, bahkan kemasan dan rasanya hampir sangat mirip.
Rokok-rokok ilegal ini kini mudah ditemukan di berbagai daerah dan menjadi pilihan utama konsumen menengah ke bawah, membuat persaingan semakin berat bagi produsen resmi seperti Gudang Garam.
Redaksi
Jono.Ms