More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

30 Siswa SMP Negeri Kaeneno Jalani Penilaian Sumatif Akhir Perdana di Gedung Darurat

SOE, Investigasi86.com – Sebanyak 30 siswa SMP Negeri Kaeneno, Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Jenjang Satuan Pendidikan (PSAJSP) perdana di gedung darurat milik Pemerintah Desa Kaeneno, Senin (5/5/2025).

Kepala SMP Negeri Kaeneno, Debora A.E. Koy, S.Pd., Gr., menyampaikan, pelaksanaan ujian perdana ini berjalan lancar meski diwarnai cuaca hujan yang kurang bersahabat. “Penilaian Sumatif Akhir Jenjang hari ini merupakan yang pertama sejak berdirinya SMP Negeri Kaeneno. Meski hujan, anak-anak tetap semangat hadir tepat waktu. Ujian dimulai pukul 08.00 WITA dan berakhir pukul 12.30 WITA,” ujarnya kepada Media ini .

Debora menjelaskan, keterbatasan sarana dan prasarana membuat pihak sekolah harus meminjam gedung lama kantor Desa Kaeneno sebagai ruang ujian. Gedung tersebut sebelumnya telah disekat menjadi dua ruang kelas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar tiga rombongan belajar (rombel) SMP Negeri Kaeneno.

“Saya bersyukur PSAJ berlangsung aman. Gedung darurat milik sekolah sudah tidak layak pakai, apalagi saat hujan sering bocor. Untungnya, atas perhatian Ketua Komite, kami bisa memanfaatkan gedung kantor desa lama sebagai ruang belajar dan ujian sementara,” tambah Debora.

Ujian PSAJ akan berlangsung selama lima hari, mulai Senin (5/5/2025) hingga Jumat (9/5/2025), diikuti 30 siswa—terdiri dari 12 perempuan dan 18 laki-laki. Dua mata pelajaran diujikan pada hari pertama, yaitu Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia. Selanjutnya, Matematika dan PPKn pada Selasa, Bahasa Inggris dan IPS pada Rabu, IPA dan PJOK pada Kamis, serta Seni Budaya dan Prakarya pada Jumat.

Debora berharap pemerintah daerah memberi perhatian lebih terhadap kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, termasuk pengadaan gedung permanen, fasilitas belajar, serta pengangkatan guru honorer menjadi ASN atau PPPK. “Saat ini saya satu-satunya ASN di sekolah. Guru lain masih berstatus honorer. Kami juga berharap bisa mendapatkan bantuan perangkat Chromebook agar ke depan ujian bisa dilakukan secara daring,” tuturnya.

Ketua Panitia PSAJSP SMP Negeri Kaeneno, Akza M. Banu, S.Pd., menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya ujian perdana tersebut. “Terima kasih atas kepercayaan menjadi ketua panitia. Ini adalah angkatan pertama siswa SMP Negeri Kaeneno yang mengikuti ujian. Meski hujan, kami tetap bersemangat menyukseskan kegiatan ini,” ujarnya.

Senada, Ketua Komite SMP Negeri Kaeneno yang juga Kepala Desa Kaeneno, Dominggus Fallo, S.Pt., mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten TTS terhadap dunia pendidikan di desa tersebut. “Terima kasih atas perhatian pemerintah daerah melalui pendirian SMP Negeri Kaeneno. Ujian perdana ini menjadi langkah awal penting bagi generasi muda Kaeneno,” kata Dominggus, yang juga alumnus Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang.

Dominggus membenarkan bahwa gedung darurat yang dipinjamkan untuk kegiatan belajar sudah tidak layak digunakan. Ia berharap pemerintah daerah segera memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri Kaeneno.

“Gedung darurat tidak layak lagi, jadi sementara kami gunakan kantor desa lama. Ujian perdana ini adalah tonggak sejarah bagi sekolah kami. Kami berharap ke depan pemerintah memberi perhatian dalam penyediaan gedung dan fasilitas belajar yang memadai demi kemajuan pendidikan di sini,” pungkasnya

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!