More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bandar Lampung
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kabupaten Tulang Bawang
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Kadis BPMPD TTS Pilih Diam, Beras Bantuan 24 Karung di Desa Salbait Raib

SOE, INVESTIGASI86.COM– Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Drs. Kristian Tlonaen, memilih bungkam soal raibnya 24 karung beras bantuan pangan nasional di Desa Salbait, Kecamatan Mollo Barat.

Sejumlah wartawan mencoba meminta klarifikasi pada Kamis (2/10/2025) di kantor BPMPD TTS, namun sang kadis tidak tampak di tempat. Saat dihubungi lewat telepon dan pesan WhatsApp, juga tak digubris. Padahal status akun terlihat aktif, centang dua biru.

Diamnya kadis ini bikin publik bertanya-tanya. Sebab, bantuan beras yang dititipkan di kantor desa itu diduga kuat ikut dilibatkan oleh oknum perangkat desa sendiri, mulai dari Sekretaris Desa (Sekdes) hingga Kaur.

Ketua Forum Pemerhati Demokrasi Timor (FPDT), Dony Tanoen, SE, angkat bicara keras soal sikap pejabat BPMPD.

“Kalau Kadis diam saja, ini seperti tutup mata. Hilangnya beras bukan hal kecil, apalagi 24 karung. Itu bantuan untuk masyarakat kecil. Terjadi di kantor desa, jelas ada tanggung jawab perangkat desa. Kadis harus panggil, periksa, dan evaluasi oknum-oknum yang diduga terlibat, bukan malah bungkam,” kata Dony.

Menurutnya, alasan bahwa urusan bantuan itu ranah Bulog atau TKSK bukan pembelaan yang tepat.
“Jangan buang badan. Kalau beras sampai hilang di kantor desa, itu tanda ada masalah di internal pemerintahan desa. Kadis BPMPD jangan cuci tangan,” tegasnya.

FPDT mendesak BPMPD TTS segera buka suara dan ambil langkah nyata.
“Jangan tunggu masyarakat hilang kepercayaan. Transparansi dan tanggung jawab itu penting. Kalau tidak, publik bisa menilai pejabat hanya tahu diam saat masalah muncul,” pungkas Dony.

Sampai berita ini diturunkan, Kadis BPMPD TTS belum memberikan keterangan resmi. Publik pun kini menunggu: apakah BPMPD akan  bertindak tegas, atau tetap memilih diam seribu bahasa.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!