More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bandar Lampung
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Meranti
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kabupaten Tulang Bawang
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Motivasi
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

“Kades oe’ekam :proyek Air Bersih selesai 2023 ,Tapi Air Tidak Jalan”

Oeekam INVESTIGASI86.COM – Harapan masyarakat Desa Oe’ekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), untuk menikmati layanan air bersih melalui proyek perluasan jaringan perpipaan yang dikerjakan tahun 2023, belum juga terwujud. Meski pekerjaan rampung sejak November 2023, hingga kini air bersih tak kunjung mengalir ke rumah-rumah warga.

Kepala Desa Oe’ekam, Jeyoda E. Nabunome, kepada media ini, Selasa (23/9/2025), menjelaskan bahwa proyek perluasan jaringan tersebut dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023. Program itu menargetkan dua lokasi pelayanan, yaitu RT 001 Dusun A dan empat RT di Dusun D (RT 019, 020, 021, dan 022).

Namun, meski fisik pekerjaan sudah tuntas, hasilnya belum bisa dirasakan warga di lima RT tersebut. Air yang diharapkan dapat mengalir melalui pipa PDAM tidak sampai ke pemukiman.

> “Untuk RT 001 sebenarnya tidak bermasalah karena tidak ada jaringan pipa yang putus. Tetapi sampai sekarang sambungan rumah belum dilakukan, kemungkinan ada kendala teknis di pihak PDAM,” jelas Jeyoda.

 

Berbeda dengan Dusun A, kondisi di Dusun D lebih memprihatinkan. Menurut Jeyoda, terdapat empat hingga lima titik pipa milik PDAM yang putus, sehingga aliran air terhenti sebelum masuk ke jaringan baru. Akibatnya, warga empat RT di wilayah tersebut masih harus bergantung pada sumber air alternatif yang tidak selalu memadai.

Kepala desa menegaskan bahwa kebutuhan air bersih bagi masyarakat Oe’ekam sangat mendesak. Selama ini, warga harus berjalan jauh untuk mengambil air dari sumur maupun sumber mata air, bahkan ada yang membeli air dengan harga mahal. Kondisi ini menambah beban ekonomi warga, terutama di musim kemarau.

> “Kami dari pemerintah desa berharap ada koordinasi yang lebih baik antara Dinas PRKP dengan PDAM, supaya masyarakat bisa segera menikmati air bersih. Air bersih adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan warga kami,” katanya.

Lebih lanjut, Jeyoda menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam melihat persoalan ini. Dalam waktu dekat, ia berencana mengirim surat resmi kepada Bupati TTS dengan tembusan ke Dinas PRKP, Perumda Air Minum, serta DPRD TTS, untuk mendorong percepatan penanganan.

> “Dalam satu dua hari ini, kami akan bersurat ke Bapak Bupati. Harapan kami agar semua pihak terkait turun tangan, karena masyarakat sudah menunggu lama. Kami ingin masalah ini cepat selesai,” tegasnya.

 

Masyarakat Menunggu Realisasi Janji Program

Hampir dua tahun  setelah proyek selesai, warga Desa Oe’ekam masih menanti realisasi janji program perluasan jaringan air bersih. Mereka berharap pemerintah daerah, melalui dinas teknis dan PDAM, segera memperbaiki jaringan yang rusak dan menuntaskan sambungan rumah, sehingga air benar-benar sampai ke masyarakat.

Kebutuhan air bersih di Oe’ekam bukan sekadar program pembangunan, melainkan persoalan hidup sehari-hari. Warga berharap, proyek yang sudah menelan anggaran negara itu tidak berhenti sebatas papan nama dan pipa yang tidak berfungsi.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!